"WELCOME IN MY WEBLOG"
Sunday, February 13, 2011 di 7:54 AM | 0 komentar
Arti ikhlas itu adalah murni, bersih. Suatu benda kalau hanya terdiri dari satu jenis saja, tidak dicampur dengan jenis lain maka benda tersebut dianggap bersih, murni, tidak dinodai oleh benda-benda lain. Sebagai contoh. Misalkan air, kalau air itu tercampur sabun, nila atau tepung, artinya air itu tidak murni lagi. Tidak mutlak air lagi. Tidak bersih, tidak 'pure' karena tercampur benda lain yang bukan jenisnya. Artinya air telah ternoda atau dinodai oleh benda yang lain. Atau ia telah diwarnai oleh benda lain.
Begitu juga dalam kita beramal, berusaha, berjuang seperti bersembahyang, puasa, zakat, naik haji, membaca al-Quran, mengajar, berdakwah, memberi, menolong, motivasi, forum, ceramah dan belajar karena Allah Taala, karena suruhan-Nya, karena perintah-Nya, karena keredhaan-Nya, karena arahan-Nya, karena mentaati-Nya dan patuh kepada-Nya.
Jadi hal -hal yang kita buat itu, seperti contoh di atas karena-Nya adalah satu, tujuannya satu, didorong oleh satu yaitu Allah SWT. Demi untuk mengabdikan diri kepada-Nya. Tidak bercampur dengan karena-karena/alasan-alasan yang lain selain karena Allah Taala. Itulah yang dikatakan orang yang ikhlas, yaitu dia membuat kerja-kerja tadi murni karena-Nya. Tujuannya bersih. Dorongan dari satu yaitu Allah SWT. Apa nak jadi tidak timbul atau apa yang tidak jadi tidak timbul -blm ditranslate, bingung.-.
Apabila dalam membuat kerja-kerja seperti yang dicontohkan di atas 'karena'nya/ alsannya, niatnya, dorongannya telah tercampur dengan karena-karena lain atau terselip niat-niat lain, dalam dia berbuat itu, dorongannya bukan satu lagi tapi sudah menjadi dua atau tiga seperti membuat kerja-kerja di atas dicampur dengan karena riyak, megah, nama, glamour, pangkat, duit, karena orang minta, karena takut orang tak suka, mental exercise, karena bosan di rumah, karena mau lari dari masalah, karena ingin dukungan atau suara, karena ingin menguji kemampuan, karena mau berlawan, karena hadiah, karena piala, karena kawan, maka orang itu sudah tidak khalis/bersih lagi di dalam kerja-kerjanya. Ikhlas sudah tiada, ikhlas sudah tidak murni lagi di dalam perbuatannya, ikhlas telah ternoda. Justru apa yang dibuat itu 'karena Allah'nya telah bercampur dengan karena-karena yang lain seperti karena contoh di atas yang telah disebut tadi.
Oleh itu 'karena Allah'nya sudah tidak bersih atau tidak murni lagi, niatnya telah bersekutu dengan yang lain. Niatnya telah menjadisyirik, yaitu syirik khafi. Di Akhirat nanti Allah meminta orang itu, "Pergilah minta kepada orang yang awak karenakan itu". Allah Taala tidak akan membalas kebaikan apa-apa kepada orang itu karena tujuan dia beramal itu, tidak kepada Allah lagi atau tidak sepenuhnya karena Allah Taala, ada karena yang lain selain karena Allah Taala.
Sangat susah agar ikhlas di dalam perbuatan kita. Terutama kerja-kerja dan amalan yang berhubungan dengan kepentingan umum atau dengan orang ramai atau amalan yang berkaitan kepada pandangan umum seperti ceramah, dakwah, mengajar, belajar, gotong-royong, membaca Al Quran di depan banyak orang, forum, wawancara, memberi hadiah, memberi bantuan di hadapan umum atau di hadapan orang ramai, lebih-lebih lagi bagi orang yang jarang memikirkan hati, kurang muhasabah hatinya, hati dibiarkan atau terbiar jarang diperhatikan, seringkali lebih banyak terjebak kepada tidak ikhlas. Lebih sering nawaitunya tercampur dengan hal-hal huzuzunafsi, kepentingan atau tujuan diri baik disadari atau tidak disadari, karena kurang menyuluh hati.
Terkadang amalan itu dari awal nawaitunya telah rusak. Kalau tidak di awal, rusaknya di pertengahan jalan, kadang-kadang di awal-awal dan di pertengahan jalan hatinya masih karena Allah, tidak bercampur yang lain selain Allah Taala, tapi dia terjebak di ujung atau di akhir perbuatannya. Ibarat membuat rumah atau bangunan di atas lumpur maka awal-awal lagi rumah atau bangunan itu runtuh.
Diposkan oleh ASDAR SYAM Label:
Sabar termasuk akhlak yang paling utama yang banyak mendapat perhatian dalam Al
Qur’an, baik surat-surat ‘makkiyah’ ataupun ‘madaniyah’. Sabar adalah akhlak yang paling
banyak diulang penyebutannya dalam kitab Allah ini.
Imam Al-Ghozali menyebutkan bahwa sabar ada dua :
1. Bersifat fisik (badani) seperti bersabar atas pukulan yang berat, sakit yang parah, dll.
2. Bersifat moral (Al shobru al nafsi) dari syahwat-syahwat naluri dan tuntutan-tuntutan hawa
nafsu
Sabar adalah kekhasan manusia, sesuatu yang tidak terdapat di dalam binatang sebagai faktor
kekurangannya dan di dalam malaikat sebagai faktor kesempurnaanya.
Macam sabar :
• Sabar dalam melaksanakan kewajiban
• Sabar dar melakukan kema’syiatan
• Sabar dalam menghadapi musibah dan cobaan
• Sabar atas perbuatan buruk orang lain padanya
• Sabar dalam menjalani da’wah, karena ia merupakan kunci keberhasilan
Dalam surat 29 : 2-3 sudah digariskan bahwa manusia itu akan diuji sehingga tersaring
mereka yang beriman dengan betul atau sekadar latah –ikut-ikutan saja. Kunci menghadapi hal
tersebut adalah tetap tabah dan sabar. Karena memang sudah menjadi sunnatullah bahwa jalan
da’wah ini penuh dengan rintangan dan tantangan. Apalagi menjadi tabiat jalan da’wah ini
sebagai jalan yang berbukit terjal, banyak hambatan, tidak berbatas waktu kecuali kematian dan
kiamat, serta mempunyai pendukung dalam jumlah yang minim. Dengan sabar maka kita
berharap kebahagiaan dunia-akherat seperti : ketenangan, keridhoan Allah dengan memasukkan
dalam surga dan melihat wujud Allah dapat kita raih.
Diposkan oleh ASDAR SYAM Label:
Thursday, February 10, 2011 di 12:33 PM | 0 komentar
 A. Sejarah Program Linear
Seorang Matematikawan RusiaL.V. Kantorovich pada 1939 berhasil menemukan pemecaham masalah yang berkaitan dengan program linear. Pada waktu itu Kantorovich bekerja untuk Kantor Pemerintah Uni Soviet. Ia diberi tugas untuk mengoptimalkan produksi pada industriplywood. Ia kemudian muncul dengan teknik matematis yang disekan sebagai pemrograman linear. Matematikawan Amerika : George B. Dantzig secara independen juga mengembangkan pemecahan masalah tersebut, di mana hasil karyanya pada masalah tersebut pertama kali dipublikasikan pada tahun 1947. selanjutnya, sebuah teknik yang lebih cepat, tetapi lebih rumit, yang cocok untuk memecahkan masalah program linear dengan ratusan atau bahkan ribuan variabel, dikembangkan oleh matematikawan Bell Laboratories, Naranda Karmarkar pada tahun 1983, Program linear sangat penting khususnya dalam perencanaan militer dan industri.
B. Konsep Dasar Program Linear
Program linear (linear programming) merupakan model optimasi persamaan linear yang berkenaan dengan masalah-masalah pertidaksamaan linear, Masalah program linear berarti masalah nilai optimum (maksium atau minimum) sebuah fungsi linear pada suatu sistem pertidaksamaan linear yang harus memenuhi optimasi fungsi objektif.
Dalam banyak situasi, wring dijumpai masalah-masalah yang berhubungan dengan program linear. Agar masalah optimasinya dapat diselesaikan dengan program linear, maka masalah tersebut harus diterjemahkan dalam bentuk model matematika.
Diposkan oleh ASDAR SYAM Label: , ,
PENGERTIAN ALAT PERAGA

1. Pengertian alat peraga menurut para ahli
E.T.Ruseffendi (1994:229), Alat peraga, yaitu alat untuk menerangkan atau mewujudkan konsep Matematika. Benda-benda itu misalnya batu- batuan dan kacang-kacangan untuk menerangkan konsep bilangan; kubus (bendanya) untuk menjelaskan konsep titik, ruas garis, daerah bujur sangkar, dan wujud dari kubus itu sendiri; benda-benda bidang beraturan untuk menerangkan konsep pecahan; benda-benda seperti cincin, gelang, permukaan gelas, dan sebagainya untuk menerangkan konsep lingkaran dan sebagainya.
Aristo Rohadi (2003:10), Alat peraga adalah alat (benda) yang digunakan untuk memperagakan fakta, konsep, prinsip, atau prosedur tertentu agat tampak lebih nyata atau konkrit.
Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang secara karafiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah, segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dan sumber informasi kepada penerima informasi. Istilah media ini sangat popular dalam bidang komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam proses pembelajaran disebut media pembelajaran. (M. Basyiruddin, 2002:18).
Sudirman,at. al, yang dikutip Moh. Uzer Usman (2002: ) mengistilahkan alat bantu ini dengan perkataan “media.” Jadi, media yang disebutkan Sudirman ini sebenarnya pula dipahami tidak lain adalah alat bantu pendidikan.
Alat peraga untuk menerangkan konsep Matematika itu dapat berupa benda nyata dan dapat pula berupa gambar atau diagramnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alat peraga adalah alat (benda) yang digunakan untuk menyampaikan pengetahuan, fakta, konsep, prinsip kepada siswa agar lebih nyata atau konkrit.
2. Fungsi penggunaan alat peraga
Ada beberapa fungsi atau manfaat dari penggunaan alat peraga dalam pengajaran Matematika, di antaranya:
1)      Dengan adanya alat peraga, anak-anak akan lebih banyak mengikuti pelajaran dengan gembira, sehingga minatnya dalam mempelajari Matematika semakin besar. Anak akan senang, terangsang, tertarik dan


Secara historis bidang studi ini yang disebut sebagai “Teknologi Pendidikan” (Educational Technology) dan “Teknologi Pembelajaran” (Instructional Technology).Mereka yang lebih suka menggunakan istilah teknologi pembelajaran karena dua alasan. Yang pertama ialah bahwa kata pembelajaran (Instructional) lebih sesuai untuk mendeskripsikan fungsi-fungsi teknologi. Kedua, mereka menyatakan bahwa istilah pembelajaran lebih tepat sebab teknologi pendidikan pada umumnya berimplikasi pada lingkungan sekolah atau lingkungan pendidikan. Bagi kebanyakan pihak istilah pembelajaran memadukan tidak saja lingkungan persekolahan akan tetapi juga situasi pelatihan di luar sistem persekolahan. Knirk dan Gustafon (1986) menyatakan bahwa pembelajaran pada dasarnya berhubungan dengan masalah pengajaran (teaching) dan belajar (learning), sedangkan pendidikan mencakup semua aspek pendidikan.
Mereka yang menyukai menggunakan istilah teknologi pendidikan menyatakan bahwa oleh karena pembelajaran (Instruction) dipandang oleh kebanyakan sebagai bagian pendidikan, maka pembelajaran itu dapat membantu mempertahankan focus bidang studi itu(Association for Educational Communications and Technology, 1977; Saettler, 1990). Mereka percaya bahwa pendidikan mengacu ke belajar dalam banyak lingkungan termasuk rumah, sekolah, dan kerja. Sedangkan pembelajaran hanya berkonotasi kegiatan belajar di lingkungan sekolah.

Diposkan oleh ASDAR SYAM Label: , ,
 
You are dirty
You smell awful
You  spread diseases, and....
You pollute my neighbourhood
      You are a nuisance
      You invite problem
      You put me in danger
"Who is fault ?" the garbage asks
You make me do it
You oppose me put
You don't treat me properly
      Burn me ....
      Burry me ....
      And I'll let you live healthily
                       
                                   By : Selvi
Diposkan oleh ASDAR SYAM Label: , ,

Caranya sangat simpel, yaitu :
  • Browsing ke alamat tadi http://seotools.bloggertricks.com/free/online-logo-maker/
  • pada enter logo text, tuliskan logo teksnya
  • modifikasi dan berkreasilah dengan mengubah font, alpha, color, dan lainnya
  • setelah mendapatkan bentuk yang disukai, selanjutnya kita akan mengambil alamat url nya. Caranya: pada logo klik kanan, klik lihat gambar / view image
  • setelah itu copy kan url gambar tersebut, url nya dapat dicopy dari browser
  • lalu pastekan di blog sebagai judul / logo besar blog
Oke, FINISH selamat mencoba...!!!
Diposkan oleh ASDAR SYAM Label: ,
Pengertian media, pembelajaran dan media pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
2. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

  Algebra is one of the four strands of the Mathematics in Context curricula. The algebra strand emphasizes the study of relationships between variables, which might also be described as the study of joint variation. Students learn how to describe these relationships with a variety of representations and how to connect the representations. The goal is not merely learning the structure and symbols of algebra, but also using algebra as a tool to solve problems that arise in the real world. To use algebra effectively, students must be able to make reasonable choices about which algebraic representations, if any, to use in solving a problem.
Diposkan oleh ASDAR SYAM Label: ,
Ongoing Assessment Opportunities - Some of the problems within sections allow teachers to informally assess students. The Summary at the end of each section includes problems that allow students to apply what they have learned to a new problem context, and these problems can be useful for informal assessment.
End-of-Unit Assessment Opportunities - More formal assessment opportunities are provided in the End-of-Unit assessments.
Other Types of Assessment - Other options include student self-evaluation, portfolio assessment, and teacher-created assessments.
Diposkan oleh ASDAR SYAM Label:
RME is rooted in ‘mathematics as a human activity,’ and the underlying principles are guided
reinvention, didactical phenomenology, and emergent models. These principles are based on
Freudenthal’s philosophy which emphasizes reinvention through progressive mathematization
(Fredenthal, 1973, 1991). In RME, context problems are the basis for progressive mathematization,
and through mathematizing, the students develop informal context-specific solution strategies
from experientially realistic situations (Gravemeijer & Doorman, 1999). Thus, it is necessary for
the researchers who adapt the instructional design perspective of RME to utilize contextual
problems that allow for a wide variety of solution procedures, preferably those which considered
together already indicate a possible learning route through a process of progressive
mathematization.

Diposkan oleh ASDAR SYAM Label: ,
Mathematics in Context represents a comprehensive mathematics curriculum for the middle grades consistent with the content and pedagogy suggested by the NCTM Curriculum and Evaluation Standards for School Mathematics, and Professional Standards for Teaching Mathematics. The development of the curriculum units reflects a collaboration between research and development teams at the Freudenthal Institute at the University of Utrecht, The Netherlands, research teams at the University of Wisconsin, and a group of middle school teachers.

A total of 40 units have been developed for Grades 5 through 8. These units are unique in that they make extensive use of realistic contexts. From the context of tiling a floor, for example, flow a wealth of mathematical application; such as similarity, ratio and proportion, and scaling. Units emphasize the inter-relationships between mathematical domains; such as number, algebra, geometry and statistics. As the project title suggests, the purpose of the units is to connect mathematical content both across mathematical domains and to the real world. Dutch researchers, responsible for initial drafts of the units, have 20 years of experience in the development of materials situated in the real world. These units were then modified by staff members at the University of Wisconsin to make them appropriate for U.S. students and teachers.

Diposkan oleh ASDAR SYAM Label: ,
Sebuah himpunan adalah kumpulan obyek atau simbol yang memiliki sifat yang sama. Anggota himpunan disebut elemen.

Contoh 1.1.
D   himpunan nama hari dalam satu minggu.
M  himpunan mahasiswa jurusan teknik informatika di Universitas Gunadarma.
N   himpunan bilangan asli.                                                                                       ð

Sebuah himpunan dapat dinyatakan dalam bentuk daftar anggota (bentuk pendaftaran) atau dengan menyebutkan sifat yang dimiliki oleh semua anggota (bentuk pencirian).

Contoh 1.2.
D   = { Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu }
       = { x | x nama hari dalam satu minggu }                                                            ð

Himpunan P disebut himpunan bagian (subset) dari himpunan Q, jika setiap anggota P merupakan anggota Q. Hubungan antara P dan Q tersebut dapat ditulis sebagai  P Ì Q. Dengan cara lain, hubungan antara P dan Q tersebut dapat ditulis sebagai Q É P dan dibaca  Q  superset   dari  P   atau   P terdapat di dalam Q  .

Diposkan oleh ASDAR SYAM Label:

1.    Pengertian media, pembelajaran dan media pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

2.      Jenis-Jenis Media Pembelajaran
a.      Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam:
Ø Media audatif; yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan audio. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
Diposkan oleh ASDAR SYAM Label:
Wednesday, February 9, 2011 di 9:02 AM | 0 komentar

Kenapa ya alexa saya masih "no data" ? memang sih blog saya masih baru, dan saya masih newbie untuk masalah page rank kayak begini. sampai sekarang blog saya ini belum terindex oleh alexa, padahal sudah daftar? kan malu juga blog menampilkan page rank yang no data wkwkwkw. sekarang saya buat postingan untuk alexa katanya sih ini juga berpengaruh. udah pusing nih gimana solusinya, klw para pengunjung blog ini ada yang tau tolong dishare di sini dong..!!!

Diposkan oleh ASDAR SYAM Label:
Untuk memudahkan kita dalam mengerjakan soal-soal matematika yang memakai bahasa asing jadi kita dituntut untuk menguasai bahasa asing itu juga. Jadi ini adalah istilah-istilah asing yang sering digunakan dalam mata pelajaran matematika, semoga bermanfaat bagi anda.
1. Bilangan Bulat = Integers
2. Penjumlahan = Addition
3. Pengurangan = Subtraction
4. Pembagian = Division
5. Perkalian = Multiplication
6. Sifat asosiatif = Associative principle
7. Sifat komutatif = Commutative principle
8. Sifat komutatif dan asosiatif perkalian = The commutative and associative principle of multiplication
9. Sifat distributif perkalian atas penjumlahan dan pengurangan = The distributive principle of multiplication over addition and subtraction
10.Sifat distributif kanan pembagian atas penjumlahan dan pengurangan = The right distributive principle of division over addition and subtraction
Diposkan oleh ASDAR SYAM Label:
Sembilan bulan lamanya
Rahim dalam berada
Janin muda perut bunda
Pengorbanan tiada sia
Akhirnya aku lahir lahir juga

Dunia baru berseru
Pada diriku
Waktu dulu
Pada pangkuanmu

Jasa sejagat
Bercucuran keringat
Masih tetap semangat
Seiring kasih hangat
Dalam dekapan hanyat

Bunda
Waktu terus berporos
Pada kenyatan dunia
Dari balik tubuh polos
Doa pada bunda
Ananda bahagia

Bunda
Lanjut usia
Tetap saja kau setia
Terkadang ananda lupa
Masih terus bunda berdoa
Ku harap tak durhaka
Celakalah ananda
Neraka akan menyapa

Bunda
Ananda yang hina
Berharap tetap berguna
Walau jua tak ada
Selalu berusaha
Semoga bunda bahagia
Dunia memang berbeda
Tak mesti bersama
Bunda tetap di jiwa
Raga ananda,
Tetap bunda

Bunda
Untaian bunga
Ukiran bianglala
Lautan samudera
Intan permata
Kecantikan dunia
Tidak seberapa
Bunda tetaplah bunda
Terkenang sepanjang masa
Tak pernah ada akhirnya

Bunda
Wanita terhebat
Wanita terdekat
Ku kenal kau
Lewat nada merdu
Ku ucap kata ibu
Kaulah pelitaku
Tak akan padam
Terkadang meredam
Tetap tak mendendam

Dari kedingingan malam
Ananda memberi salam
Salam dari gubuk terdalam
Demi kerinduan terpendam

(Roil Jiwang Muhtadin : Jakarta, 14 Juni 209)
Sumber: revolusisenja.indosastra.com
Diposkan oleh ASDAR SYAM Label:
wpe1.jpg (5799 bytes)

Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
kepada buah hatimu
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu

Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan
kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu.

Adakah aku akan melihat orang tuaku
sebahagia lantunan nyanyian hatimu
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?
aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matamu

DeKalb, June 10, 1999
Diposkan oleh ASDAR SYAM Label:

Abstract

We propose a new method of teaching the principles of geometry to design students. The students focus on a field of design in which geometry is the design: tessellation. We review different approaches to geometry and the field of tessellation before we discuss the setup of the course. Instead of employing 2D drawing tools, such as Adobe Illustrator, the students define their tessellation in mathematical formulas, using the Mathematica software. This procedure enables them to understand the mathematical principles on which graphical tools, such as Illustrator are built upon. But we do not stop at a digital representation of their tessellation design we continue to cut their tessellations in Perspex. It moves the abstract concepts of math into the real world, so that the students can experience them directly, which provides a tremendous reward to the students.
Keywords: Design, math, tessellation, Escher, geometry
Introduction
One of design’s main goals is to give form to products and communication. However, most design students approach form intuitively, neglecting the understanding of the underlying geometry. Adobe Illustrator, for example, gives powerful tools to students to design geometrical shapes, such as Bézier curves (see Figure 1).

Figure 1: Bézier curve in Adobe Illustrator
Figure 1: Bézier curve in Adobe Illustrator

The mathematical principles of Bézier curves and other geometrical functions remain hidden.  A quadratic Bézier curve, for example, is the path traced by the function B(t), given the points P0, P1, and P2:
Diposkan oleh ASDAR SYAM Label:
I just returned from Paris where I was visiting the INRIA πr² team. It was a great visit, everyone was very hospitable, the food was great, and the weather was nice. I spoke at their seminar where I presented a new programming language eff which is based on the idea that computational effects are algebras. The language has been designed and implemented jointly by Matija Pretnar and myself. Eff is far from being finished, but I think it is ready to be shown to the world. What follows is an extended transcript of the talk I gave in Paris. It is divided into two posts. The present one reviews the basic theory of algebras for a signature and how they are related to computational effects. The impatient readers can skip ahead to the second part, which is about the programming language.
A side remark: I have updated the blog to WordPress to 3.0 and switched to MathJax for displaying mathematics. Now I need to go through 70 old posts and convert the old ASCIIMathML notation to MathJax, as well as fix characters which got garbled during the update. Oh well, it is an investment for the future.

Algebras and homomorphisms

Diposkan oleh ASDAR SYAM Label:

Progress in understanding —  a macro-didactic perspective

Until recently, three things were important for the macro-didactic tracing in Dutch mathematics education in primary school:
  • the mathematics textbooks series;
  • the "Proeve"; a document which describes the mathematical content to be taught in primary school;
  • the key goals to be reached by the end of primary school, described by the government.

The determining role of textbooks

In today’s world-wide reform of mathematics education, talking about textbooks — not to mention the use of them — often elicits a negative association. Actually, many reform movements are rather aimed at getting rid of textbooks. In The Netherlands, however, the contrary is the case. Here, the improvement of mathematics education is carried for a considerable part by the textbooks. In our country, textbooks have a determining role in mathematics education. Actually, they are the most important tool that guides the teachers’ teaching. This is true for both the content and the teaching methods, although for the latter the guidance is not sufficient enough to reach all teachers.
The determining role of textbooks, however, does not mean that teachers are a prisoner of their textbook. In The Netherlands, teachers are rather free in their teaching. They can make most of the educational decisions by themselves, or as a school team. Moreover, schools can decide by themselves which textbook series they use.
Currently, about eighty percent of the Dutch primary schools, use a mathematics textbook series which was inspired to a greater or lesser degree by RME. Also in this respect there was a lot of progress. Compared to ten, fifteen years ago this percentage has changed remarkably. At that time, only half of the schools worked with such a textbook series (De Jong, 1986).
The development of the textbook series was done by commercial publishers. In addition to using their own ideas, the textbook authors were free to use the ideas for teaching activities that resulted from the developmental research done at the Freudenthal Institute (and its predecessors) and at the SLO, the Dutch Institute for Curriculum Development.
 

Diposkan oleh ASDAR SYAM Label:
A very first requirement for assessment in order to have an assessment which is in tune with any reform of mathematics education can be found in the altered curriculum contents. In RME, however, there is more which asks for another way of assessment. To come to assessment which is in alignment with RME assessment has to do justice to all three pillars of RME
:
  • its view on mathematics and the goals aimed for;
  • its view on how children learn mathematics;
  • its view on how mathematics has to be taught.


Diposkan oleh ASDAR SYAM Label:
Realistic Mathematics Education, or RME, is the Dutch answer to the world-wide felt need to reform the teaching and learning of mathematics. The roots of the Dutch reform movement go back to the early seventies when the first ideas for RME were conceptualized. It was a reaction to both the American "New Math" movement that was likely to flood our country in those days, and to the then prevailing Dutch approach to mathematics education, which often is labeled as "mechanistic mathematics education."
Since the early days of RME much development work connected to developmental research has been carried out. If anything is to be learned from the Dutch history of the reform of mathematics education, it is that such a reform takes time. This sounds like a superfluous statement, but it is not. Again and again, too optimistic thoughts are heard about educational innovations. The following statement indicates how we think about this: The development of RME is thirty years old now, and we still consider it as "work under construction." That we see it in this way, however, has not only to do with the fact that until now the struggle against the mechanistic approach to mathematics education has not been completely conquered— especially in classroom practice much work still has to be done in this respect. More determining for the continuing development of RME is its own character. It is inherent to RME, with its founding idea of mathematics as a human activity, that it can never be considered a fixed and finished theory of mathematics education.
 

Diposkan oleh ASDAR SYAM Label:

THANK'S FOR YOU VISIT, PLEASE COME AGAIN NEXT TIME...OKEYYY!!!
Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger templates